BAB I PENDAHULUAN 


1.1 LATAR BELAKANG 
Kepemimpinan dan manajemen tealah menjadi topik pembicaraan dan pembahasan sejak lebih dari 200 tahun yang lalu. Al Quran berbicara tnetang kepemimpinan. Allah berfirman “hai orang-oran gyan gberiman, taatilah Allah dan taatilah Rasulnya, dan ulul amri ()pemimpin, diantara kamu, kemudain jika kamu berlainan pendapattentang sesuatu, maka kembalikanlah ia lepada Allah (Al- Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman pada Allah dan hari kemudian. yang demikina itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”. 
Bahkan ketika Allah menciptakan Adam, Allah memakai istilah khalifah yang sangat erat hubungannya degan kepemimpinan. Dengan demikian, persoalan kepemimpinan telah ada sejak ada penciptaan manusia masih dalam rencana Allah swt. 
Nabi Muhammad secara jelas menyebutkan soal kepemimpinan dalam salah satu sabdanya “ setiap orang diantara kalian adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya”. 

1.2 RUMUSAN MASALAH 
Makalah yang berjudul Prinsip, Sifat, Syarat, dan Tipe Kepemimpinan berisi beberapa rumusan masalah yang akan dijelaskan dalam pembahasan bab berikutnya. Rumusan masalah tersebut adalah : 
1. Apakah pengertian dari Kepemimpinan? 
2. Apakah prinsip, sifat, syarat dan tipe pemimpin itu? 
3. Bagaimanakah konsep kepemimpinan dalam perspektif islam?

1.3 TUJUAN 
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan, apakah arti dari kepemimpinan itu sebenarnya. Selain itu, dalam makalah ini juga akan menjelaskan tipe, syarat, sifat dan prinsip dari seorang pemimpin, baik dalam perspektif secara global maupun perspektif dalam islam.   


BAB II PEMBAHASAN 


2.1 DEFINISI KEPEMIMPINAN 
Definisi kepemimpinan, tidak bisa dilihat dari satu sudut pandang saja. Karena banyak literature dan sudut pandang dalam mencari definisi kepemimpinan itu sendiri. Oleh karena itu, banyak para ahli yang mempunyai pandangan mengenai definisi kepemimpinan, diantaranya adalah: 
1. Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) adalah kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok. Kepemimpinan menurut Young (dalam Kartono, 2003) lebih terarah dan terperinci dari definisi sebelumnya. Menurutnya kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus. 
2. Menurut Moejiono (2002) memandang bahwa kepemimpinan tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang kepemimpinan sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002). 

2.2 TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN 
Berdasarkan Sikap Pemimpin Terhadap Kekuasaan atau Organisasi 
• Climbers 
Tipe pemimpin yang selalu haus akan kekuasaan, prastige dan kemajuan diri, berusaha maju terus menerus dengan kekuasaan sendiri, oportunistis, agresif, suka dan mendorong perubahan dan perkembangan dan berusaha berombak terus menerus. 
• Conservers 
Tipe pemimpin yang mementingkan jaminan dan keenakan, mempertahankan status quo memperkuat posisi yang telah dicapai, menolak perubahan, defensifda statis. Tipe ini biasanya terdapat pada middle management atau dimiliki oleh parapejabat yang sudah lanjut usia. 
• Zealots 
Tipe pemimpin yang bersemangat untuk memperbaiki organisasi, mengutamakan tercapainya tujuan, mempunyai visi, menyendiri aktif, agresif, bersedia menghadapi segala permusuhan dan pertentangan, tegas, mempunyai dorongan yang keras untuk maju, tidak sabaran untuk mengadakan perbaikan dan menentukan sesuatu yang baru, mementingkan kepekaan daripada human relations. 
• Advocates 
Tipe pemimpin yang ingin mengadakanerbaikan organisasi, terutama bagiannya sendiri, mementingkan kepentingan keseluruhan organisasi daripada kepentingan diri sendiri, pejuang yang gigih dan bersemangat untuk kepentingan orang-orang dan programnya, bersedia menghadapi pertentangan apabila mendapat dukungan dari kolega-koleganya, sangat responsif terhadap ide-ide dan pengaruh orang lain, keluar bersedia mempertahankan kelompok dengan tindakan partisan, ke dalam bersikap jujur dan tidak menyebelah. 
• Statesmen 
Tipe pemimpin yang mementingkan tujuan organisasi secara keseluruhan dan misi organisasi, berusaha berdiri di atas kepentingan-kepentingan, tidak menyukai pertentangan yang merugikan pihak-pihak yang bersangkutan, berusaha mempertemukan pertentangan. Berdasarkan Kekuasaan 
• Autoraic leader 
Tipe pemimpin yang menggantungkan terutama pada kekuasaan formalnya, organisasi dipandang sebagai milik pribadi, mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, hak dan wewenang adalah milik pribadi. Leadership adalah hak pribadi, bawahan adalah alat, ia harus mengikuti saja, tidak memberi kesempatan kepada bawahan untuk ikut mengambil bagian dalam pengambilan keputusan, tidak mau menerima kritik, saran atau pendapat, tidak mau berunding dengan bawahan, keputusan diambil sendiri, memusatkan kekuasaan untuk mengambil keputusan, mempergunakan intimidasi, paksaan atau kekuatan dan mengagungkan diri. 
• Partcipative leader (pemimpin yang demokratis) 
Tipe pemimpin yang memandang manusia adalah manusia yang termulia, memimpin dengan persuasi dan memberikan contoh, memperhatikan perasaan pengikut, mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi pengikut, mengutamakan kepentingan organisasi dan kepentingan pengikut, senang menerima saran, pendapat atau kritik, menerima partisipasi informil dari kelompok, memanfatkan pendapat-pendapat kelompok, menunggu persetujuan kelompok, menunggu persetujuan kelompok, berunding dengan pengikut, mengutamakan kerja sama, mendesentralisasikan wewenang, memberikan kebebasan untuk bawahan untuk bertindak, menstimulir inisiatif, mendorong partisipasi pengikut dalam pengambilan keputusan, memberikan informasi yang luas kepada pengikut, membuat pengikut lebih sukses. 
• Free rein leader (pemimpin yang liberal) 
Tipe pemimpin yang menghindari kekuasaan, tergantung pada kelompok anggota, kelompok memotivasikan diri sendiri, hanya bertindak sebagai perantara dengan dunia luar untuk menyajikan informasi kepada kelompok, tidak berhasil memahami sumbangan management, tidak dapat memahami peranan motivasi yang diberikan dan melakukan pengendalian yang minimal. 
Berdasarkan Kepribadiannya : 
• Tipe ekonomis 
Tipe yang perhatiannya dicurahkan kepada segala sesuatu yang bermanfaat dan praktis. 
• Tipe aesthetis 
Tipe yang berpendapat bahwa nilai yang tertinggi terletak pada harmoni dan individualitas. 
• Tipe teoritis 
Tipe yang perhatian utamanya ialah menemukan kebenaran hanya untuk mencapai kebenaran, perbedaan dan rasionalitas. 
• Tipe social 
Tipe pecinta orang lain, tujuan akhirnya adalah orang lain. Berhubungan dengan sifatnya yang ramah tamah, simpatik, dan tidak mementingkan diri sendiri. 
• Tipe politis 
Tipe yang perhatian utamanya diarahkan kepada kekuasaan, menginginkan kekuasaan perseorangan, pengaruh dan reputasi.  
• Tipe religious 
Tipe yang berpendapat bahwa bahwa nilai yang tertinggi ialah pengalaman yang memberikan kepuasan tertinggi dalam kehidupan spritual dan bersifat mutlak 

2.3 SYARAT-SYARAT KEPEMIMPINAN 
• Problem Solver 
Seorang pemimpin dituntut mampu membuat keputusan penting dan mencari jalan keluar dari permasalahan. Seorang pemimpin ibarat nakhoda yang berkewajiban mengemudikan ‘kapal’ ke arah yang benar sehingga ia harus tegas dan bertanggung jawab. 
• Bersikap Positif 
Setiap orang tidak luput dari kesalahan, oleh karena itu pemimpin tidak seharusnya mencerca pengikutmya tapi justru membangkitkan semangatnya dan memberikan kalimat positif sehingga ia dapat memperbaiki kesalahannya. 
• Komunikasi 
Seorang pemimpin perlu menerangkan sejelas mungkin tentang tujuan bersama yang hendak diraih dan strategi mencapainya. 
• Menjadi Inspirasi 
Seorang pemimpin harus bisa menerapkan standar dan jadi contoh bagi pengikutnya.. 
• Tumbuhkan Motivasi 
 Berikan penghargaan terhadap prestasi sekecil apa pun yang dilakukan bawahan. Bahkan karyawan yang paling telat sekalipun akan berusaha memperbaiki diri apabila anda memujinya ketika ia datang tepat waktu. • Hubungan Baik Seorang pemimpin harus bisa menjalin hubungan baik dengan siapa saja. Baik relasi yang sudah ia kenal, maupun relasi yang baru saja dibangun. Hal itu ditujukan agar, hubungan relasi dapat tetap terjaga dengan baik. 
 • Turun Gunung Anda tidak boleh merasa bebas dari kewajiban dan melakukan ‘dirty job’ atau pekerjaan anak buah. Seorang pemimpin akan dihargai anak buahnya apabila ia bersedia turun ke lapangan tak asal main perintah.

2.4 SYARAT KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM 
• Beriman dan beramal shaleh Kita harus memilih pemimpin orang yang beriman, bertaqwa, selalu menjalankan perintah Allah dan rasulnya. Karena ini merupakan jalan kebenaran yang membawa kepada kehidupan yang damai, tentram, dan bahagia dunia maupun akherat. Disamping itu juga harus yang mengamalkan keimanannya itu yaitu dalam bentuk amal soleh. 
• Berilmu Karena dengan ilmu ini maka akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik dalam bentuk pembangunan fisik maupun spiritual, baik pemabanugnan infrastruktur maupun pembangunan manusianya itu sendiri. 
• Jujur Apa yang disampaikan kepada masyarakat tentunya harus dilaksanakan, dan apa yang dikatakannya harus sesuai hendakyan dengan perbuatannya. 
• Tegas Tegas bukan berarti otoriter, tapi tegas maksudnya adalah yang benar katakan benar dan yang salah katakan salah serta melaksanakan aturan hukum yang sesuai dengan Allah, SWT dan rasulnya. 
• Amanah Melaksanakan aturan-turan yang ada dengan sebaik-baiknya dan bertanggungjawab terhadap peraturan yang telah dibuat Imam al-Mawardi menetapkan tujuh syarat bagi seorang khalifah atau pemimpin yaitu : 
1. Adil; 
2. Berilmu sampai taraf mujthaid 
3. Sehat jasmani 
4. Cerdas 
5. Memiliki kemampuan untuk memimpin 
6. Berani berkorban untuk mempertahankan kehormatan dan berjihad dengan musuh 
7. Keturunan Quraisy 
Ibnu Khaldun Menetapkan syarat Khalifah hanya empat yaitu : 
1. Berilmu sampai tahap mujtahid  
2. Adil 
3. Kifayah atau memilki kesanggupan bersiasah. 
4. sehat jasmani dan rohani. 
Abdul qodir Audah menetapkan syarat Khalifah delapan Syarat: 
1. Islam. 
Diharamkan mengangkat pemimpin seorang kafir (Surah ali Imran ayat 28) karena tidak mungkin kepala Negara yang kafir bisa melaksanakan hukum syari'at yang hal tersebut merupakan tugas khalifah. Dengan begitu diharamkan juga mengangkat orang kafir menjadi hakim, karena ditangan hakim kekuasaan hukum ditegakkan (An-Nisa' ayat 141). 
2. Pria. 
Wanita menurut tabiatnya tidak cakap untuk memimpin Negara, karena jabatan itu memerlukan kerja keras seperti meminpin tentara dan mengurus berbagai persoalan. 
3. Taklif 
Sudah dewasa, dimana jabatan khalifah adalah penguasaan atas orang lain. 
4. Ilmu Pengetahuan 
Ahli dalam hukum Islam sampai bila mungkin mencapai taraf mujtahid. Bahkan dituntut mengetahui Hukum internasional , Traktat dan perdagangan internasional Dll. 
5. Adil Menghiasi diri dengan sifat kemuliaan dan akhlakul karimah terhindar dari sifat fasik , Maksiat , keji dan munkar 
6. Kemampuan dan Kecakapan Mampu membimbing umat ke jalan yang benar yang dikehendaki syari'at. 
7. Sehat Jasmani dan rohani Khalifah tidak boleh buta, tuli, bisu dan cacat.
8. Keturunan Quraisy Dikalangan ulama terjadi perbedaan pendapat tentang hal ini. 

2.5 SIFAT-SIFAT KEPEMIMPINAN 
• Integritas 
Melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikatakan sehingga menimbulkan kepercayaan dari orang lain . 
• Optimisme 
Melihat selalu ada harapan untuk masa depan yang lebih baik. 
• Menyukai perubahan 
Pemimpin adalah mereka yang melihat adanya kebutuhan akan perubahan, bahkan mereka bersedia untuk memicu perubahan itu. Sedangkan pengikut lebih suka untuk tinggal di tempat mereka sendiri. 
• Berani menghadapi resiko 
Keberanian untuk mengambil resiko adalah bagian dari pertumbuhan yang teramat penting.Kebanyak orang menghindari resiko. Karena itu, mereka bukan pemimpin. 
 • Ulet 
Para pemimpin itu tahu apa yang ada di balik tembok batu, dan mereka akan selalu berusaha menggapainya. Lalu mereka mengajak orang lain untuk terus berusaha. 
• Katalistis 
Seorang pemimpin adalah seseorang yang secara luar biasa mampu menggerakkan orang lain untuk melangkah. Mereka bisa mengajak orang lain keluar dari zone kenyamanan dan bergerak menuju tujuan mereka. 
• Berdedikasi 
Pengikut akan mengikuti pemimpin yang senantiasa bekerja dan berdedikasi karena mereka melihat betapa pentingnya pencapaian tugas-tugas dan tujuan. 
• Berkepribadian kuat 
Rasulullah Saw menjelaskan bahwa seorang pemimpin harus kuat, tidak lemah. Orang lemah tidak pantas menjadi pemimpin. 
• Bertakwa 
Karena kekuatan kepribadian seorang pemimpin sangat berpengaruh pada kepemimpinannya, maka seorang pemimpin harus memiliki kualitas yang mampu menjauhkannya dari pengaruh-pengaruh buruk. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus memiliki sifat takwa pada dirinya, baik secara pribadi, maupun dalam hubungannya dengan tugas dan tanggung jawabnya memelihara urusan rakyat. 
• Belas kasih 
Ini diwujudkan secara konkrit dengan sikap lembut dan kebijaksanaannya yang tidak menyulitkan rakyatnya. • Jujur dan penuh perhatian 
Pemimpin haruslah jujur dan penuh perhatian dalam mengurus urusan rakyat sehingga rakyat bisa terpenuhi kebutuhan mereka dan menikmati layanan pemimpinnya. 
• Istiqomah memerintah dengan syariah 
Seorang pemimpin yang jujur memimpin kaum muslimin akan melaksanakan pemerintahannya berdasarkan Kitabullah dan Sunnah Rasulullah. 
Adapun sifat-sifat dasar dari kepemompinan dari Warren Bennis, yaitu: 
a. Visioner. 
Mempunyai ide yang jelas tentang apa yang didinginkan secara profesionala tau pribadi dan punya kekuatan untuk bertahan ketika mengalami kemunduran atau kegagalam 
b. Berkemauan kuat. 
Mencintai apa yang dikaerjakan, mempunyai kesungguhan yang luar biasa dalam menjalani hidup, dikombinasikan dengan kesungguhan dalam bekerja, menjalani profesi dan bertindak. 
c. Legalitas. 
Integritas diperoleh dari pengetehuan sendiri dan kedewasaan, mengetahui kekuatan dan kelemahan, teguh memegang prinsip dna belajar dari pengalaman. 
d. Amanah. 
Memeperoleh kepercayaan dari orang lain. Rasa ingin tahu segala hal dan ingin belajar sebanyak muingkin 
e. Berani. 
Berani mengambil resiko dan bereksperimen, mencoba hal-hal yang baru. 

2.6 PRINSIP-PRINSIP KEPEMIMPINAN 
• Memiliki orientasi hidup pada masa depan, namun selalu belajar dari masa lalu 
• Ia menggunakan perpaduan antara pikiran dan hati dalam menghadapi problem 
• Ia memiliki motivasi kuat untuk meningkatkan kualitas diri, namun ia selalu bersyukur atas segalanya 
• Ia bekerja keras namun dengan cara yang cerdas 
• Ia mengambil keputusan dan bertindak cepat, namun juga tepat 
• Ia berada di depan memberi teladan, namun juga ada di belakang memberi spirit 
• Ia tidak hanya mampu terlihat lihai memimpin orang lain, namun ia memampukan diri untuk memimpin dirinya. 

2.7 PRINSIP-PRINSIP PEMIMPIN DALAM PERSPEKTIF ISLAM 
• Menomorsatukan fungsi sebagai landasan dalam memilih orang atau sesuatu, bukan penampilan atau faktor-faktor luar lainnya. 
• Mengutamakan segi kemanfaatan daripada kesia-siaan 
• Mendahulukan yang lebih mendesak daripada yang bisa ditunda 
• Lebih mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri 
• Memilih jalan yang tersukar untuk dirinya dan termudah untuk umatnya 
• Lebih mendahulukan tujuan akhirat daripada maksud duniawi. 

2.8 PEMIMPIN YANG IDEAL 
• Pemimpin yang memberi petunjuk berdasarkan perintah Allah, artinya pemimpin yang menegakkan amar ma’rûf nahî munkar. 
• Pemimpin yang bersikap sabar 
• Pemimpin yang meyakini kebenaran ayat-ayat Allah (ayat-ayat mikro dan makro, ayat-ayat qur’aniyah maupun kawniyyah). 
• Memiliki semangat reformasi (Ishlaâh) dan selalu berupaya untuk berbuat baik (fi’la al-khayrât), punya visi dan misi dalam membungan rakyat. 
• Memiliki kesadaran vertikal-transendental dengan selalu bertaqarrub kepada Allah, sebagaimana yang dilakukan oleh para Khulafa al-râsyidîn.   


BAB III PENUTUP 

3.1 Kesimpulan 
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa seorang pemimpin harus mempunyai bebarapa sifat, prinsip dan syarat untuk menjadi seorang pemimpin yang baik, yang dimana, seorang pemimpin yang baik adalah nabi kita Muhammad saw. Baik dilihat secara global maupun dilihat dalam perspektif islam. 
3.2 Saran 
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan maka diharapkan pembaca perlu menggali pemahaman dari sumber lain.   


DAFTAR PUSTAKA 
Antonio, Muhammad Syafi’i.2007.The Super Leader Super Mnagaer.Jakarta: ProLM: http://www.epochtimes.co.id/ekonomi.php?id=17 
http://www.101info.net/2008/03/17/syarat-jadi-pemimpin/ 
http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/1843646-sifat-sifat-pemimpin-luar-biasa/ http://www.ideelok.com/opini-dan-ulasan/tipe-tipe-tipologi-pemimpin-leader http://belajarpsikologi.com/pengertian-kepemimpinan-menurut-para-ahli/ http://cwsgading.com/2009/12/30/7-prinsip-keseimbangan-kepemimpinan/ 
http://www.mail-archive.com/media-dakwah@yahoogroups.com/msg02422.html www.badilag.net/.../BAGAIMANA%20PEMIMPIN%20DALAM%20ISLAM.pdf

Share this article :

Ditulis Oleh : Bidadari kecil

Artikel Syarat, Sifat, dan Prinsip Kepemimpinan ini diposting oleh Bidadari kecil pada hari Minggu, 21 April 2013. Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar.